Mengadap Sultan Setambul XII
Kami tanya banyak orang makan mana yang bagus. Tapi bukan bagus pada rasanya tapi pada harganya. Ada orang cakap situ ada orang cakap sini. Akhirnya kami pun pergi, ikut jalan yang orang tunjuk. Sampai di kedai ini.
Cawan çay (teh) di Turki semuanya begini. Comel-comel. Semuanya semeh dan sepesen belaka. Dari gelasnya sampai piringnya. Bentuknya dan warnanya pun. Semua sama di mana-mana. Agaknya diseragamkan menjadi ikon çay Turki.Bahagialah kita yang ada di Mesir. Langkah sempadan sikit, semua kebab rupanya macam ini. Daging hancur yang dibentuk panjang-panjang yang pada kita sekadar kofta. Walaupun Syria, Lubnan atau Turki akan kata kamilah kebab yang betul sebab kami ramai. Tapi walaupun Mesir berseorangan ia tetap jamaah kalau ia di pihak yang benar.
0 comments:
Post a Comment