Wednesday, May 28, 2014

Keladi Canek




Pok Jak telah mengaturkan supaya aku menjadi bidan terjun dalam tim luka. Banyaklah yang diajar makcik-makcik misi dalam tim luka itu. 

Misalnya, ada tiga larutan untuk mencuci luka dan yang paling biasa dipakai ialah dermacyn. Adapun, wujud sepuluh jenis bahan untuk membebat ( ya, istilah melayu untuk dressing ialah bebat) luka bergantung pada kondisi luka itu. Maka bahan-bahan itu ialah hydrogel, hydrocolloid, satu lagi geng hydro tak ingat, polyment, alginate, perak, madu, foam dan filem.

Ketika berborak dengan makcik-makcik misi itu teringatlah aku pada salah satu pembebat luka orang-orang dulukala seperti yang dibarikan mama dan Esah iaitu keladi canek. Adapun terkadang disebut orang keladi candik.

Zaman hari itu ketika rak masih banyak, kalau masuk mudah sangat menemukan keladi canek duduk berpayung bawah dahan-dahan rendang pohon besar lainnya. Orang muda macam aku takkan kenal pokoknya melainkan pada buahnya yang bergugus jingga ketika masak. Kata orang buahnya beracun tapi entah macam mana jadi kegemaran burung merbah jambul. Sebab itu juga orang luar memanggilnya keladi merbah.

Adapun yang menjadi ubat dan bebat luka itu ialah kulitnya yang disiat dan dibalut pula pada luka. Insya Allah Taala luka cepat siar. Makcik-makcik misi menambah lagi tentang daun kapal terbang yang dikunyah atau ditumbuk kemudian dicomor pada luka.

Kemudian kami berborak lagi tentang buah-buah kayu tradisi yang makin pupus lantaran kemajuan dan tiada nilai komersial lalu tak terkenal lagi pada lidah anak-anak muda. Buah keranji yang masyhur dalam pantun itu, buah terajang, buah keriyat, buah kecupu, buah gorek, buah batu pelir pelanduk. Keladi canek dalam gambar ini pun nasib-nasib tumbuh di belakang rumah sewa Yah Adam dan aku terperasan ketika masuk dapur rumah abang Zack.

Pertama kali cerita tentang tempat kerja dekat sini ...

Categories:

0 comments:

Post a Comment